Coba belajar memahami pikiran kita dengan menerjemahkan dalam bahasa Inggris..

Catatan Pak Mub

Ini mengambil dari komentar Bu Widhi.
Paragraf pertama yang di versi 2 bahasa Inggris sudah ok. Paragraf yang kedua belum. Silakan perbaiki paragraf kedua dalam versi Bahasa Indonesia maupun  Bahasa Inggris. Gunakan Google Translate.

Versi Bahasa Inggris 2

With regard to the too-brief consultation, the absence of an explanation in the use of drugs, discriminatory services, and health care financing issues ", is a row of these problems solely because of the uncertainty in the contract of the doctor in the clinic?

With regard to the waiting time, it is of course related to the length of time a doctor's consultation. In a situation of a very high number of visits, health centers are challenged to continue to provide five-star service. I think the only certainty of the employment contract does not necessarily resolve the existing problems. We should not neglect the management of 'M' to another. In some clinics private individual, they limit the number of patients with the purpose of optimization consulting services. That's just one example of the design in the other M (method). And what about the health center with all its challenges?

Versi 2 Bahasa Indonesia


Berkenaan dengan  konsultasi yang terlalu-singkat, ketiadaan penjelasan  dalam penggunaan obat, pelayanan yang diskriminatif, dan masalah pembiayaan pelayanan kesehatannya", apakah deretan permasalahan tersebut semata-mata karena ketidakpastian dalam kontrak dari dokter di puskesmas? 


Berkenaan dengan waktu tunggu, hal ini tentu berkaitan dengan lama waktu konsultasi dokter. Dalam situasi jumlah kunjungan yang sangat tinggi, Puskesmas ditantang untuk tetap memberikan pelayanan kelas bintang lima. Saya rasa kepastian kontrak kerja saja tidak serta merta menyelesaikan persoalan yang ada. Kita tidak boleh abai dengan pengelolaan 'M' yang lain. Di beberapa klinik swata, mereka membatasi jumlah pasien dengan tujuan optimalisasi pelayanan konsultasi. Itu hanya salah satu contoh desain dalam M yang lain (methode). Lalu bagaimana dengan puskesmas dengan segala tantangannya? 

Versi Bahasa Indonesia 1:

BicKonsultasi dokter yang terlalu sebentar, penjelasan penggunaan obat yang kurang, pelayanan yang diskriminatif, hingga masalah pembiayaan pelayanan kesehatannya", apakah deretan permasalahan tersebut biang keroknya semata-mata karena ketidakpastian kontrak kerja dokter di puskesmas? 

Bicara mengenai waktu tunggu tentu berkaitan dengan lama waktu konsultasi dokter. Dalam situasi jumlah kunjungan yang sangat tinggi, Puskesmas ditantang untuk tetap meberikan pelayanan kelas bintang lima. Saya rasa kepastian kontrak kerja saja tidak serta merta menyelesaikan persoalan yang ada. Kita tidak boleh abai dengan pengelolaan 'M' yang lain. Di beberapa klinik swata, mereka membatasi jumlah pasien dengan tujuan optimalisasi pelayanan konsultasi. Itu hanya salah satu contoh desain dalam M yang lain (methode). Lalu bagaimana dengan puskesmas dengan segala tantangannya?


Versi Bahasa Inggris 1

Big Consulting a doctor is too briefly, the explanation is less drug use, service discriminatory, until the problem of financing health care ", whether the problem row culprit solely due to the uncertainty of employment contracts doctor in the clinic?


Talk about the waiting time is certainly related to the length of time a doctor's consultation. In a situation of a very high number of visits, health centers are challenged to remain gave the class five-star service. I think the only certainty of the employment contract does not necessarily resolve the existing problems. We should not neglect the management of 'M' to another. In some clinics private individual, they limit the number of patients with the purpose of optimization consulting services. That's just one example of the design in the other M (method). And what about the health center with all its challenges?

5 comments:

Unknown said...

I think Ms. Widhi just said her thought politely, but at the first paragraph she seems too dramatically to said about how could Mr. Eko justify something at one-sided paradigm and that was scientifically unjustifiable. What do you think, Sir?
Thank you...
Wahyu Aning Tias

Widhi Kartika said...

Regarding the waiting time, it is certainly associated with the length of physician consultation time. PHC is challenged to provide five-star service even in situations of high number of patient visits . I think the only certainty of the employment contract does not necessarily resolve the existing problems. We should not neglect to the other ' M '. In some private clinics , they limit the number of patients which is aimed at optimization consulting services. Limiting the number of patients is only one example of the other 'M' management design (in this case is the method) . Then how about the management of PHC with a various of challenges?

Mengenai waktu tunggu, hal ini tentu berkaitan dengan lama waktu konsultasi dokter. Puskesmas ditantang untuk memberikan pelayanan kelas bintang lima meskipun dalam situasi jumlah kunjungan pasien tinggi. Saya rasa kepastian kontrak kerja saja tidak serta merta menyelesaikan persoalan yang ada. Kita tidak boleh abai dengan 'M' yang lain. Di beberapa klinik swasta, mereka membatasi jumlah pasien yang mana bertujuan untuk optimalisasi pelayanan konsultasi. Membatasi jumlah pasien hanya salah satu contoh desain pengelolaan M yang lain (dalam hal ini adalah methode). Kemudian bagaimana dengan pengelolaan puskesmas dengan berbagai tantangannya?

Pak Mub said...

Saya hanya mengambil dua kalimat terakhir dari komentar di atas.

"Membatasi jumlah pasien hanya salah satu contoh desain pengelolaan M yang lain (dalam hal ini adalah methode). Kemudian bagaimana dengan pengelolaan puskesmas dengan berbagai tantangannya?"

Saya berusaha memahami gagasan dari komentar itu. Saya membuat kalimat di atas menjadi seperti di bawah ini, semata karena ingin menegaskan apa yang penting (menurut saya).

"Manajer puskesmas bisa membuat waktu tunggu lebih pendek dan waktu konsultasi yang memadai dengan menerapkan antri atau sistem appointment. Saya kira faktor-faktor ini bisa dibuat jelas dalam kontrak."

Versi bahasa Inggris dari kalimat di atas adalah sebagai berikut:

"Health center manager can make a shorter waiting time and a longer consultation time by applying queuing or appointment systems. I think that these factors could be made clear in the contract."

Widhi Kartika said...
This comment has been removed by the author.
Widhi Kartika said...

Terimakasih Pak Mub telah membuat gagasan saya menjadi lebih mudah dipahami. Yang saya maksudkan kurang lebih seperti itu.