Perawatan Kesehatan Keluarga atau Family Health Nursing adalah "tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau satu kesatuan yang dirawat, dengan sehat sebagai tujuan dan perawatan sebagai penyalur" (Bailon et al. 1978). Sebagaimana kita ketahui sebelumnya bahwa dalam perawatan kesehatan masyarakat ada tiga tingkatan yang menjadi sasaran dalam perawatan yaitu individu, keluarga dan masyarakat atau komunitas. Mengapa keluarga yang harus menjadi sasaran perawatan? Ada beberapa alasan-alasan untuk melihat keluarga sebagai unit perawatan menurut Freeman dalam bukunya Bailon & Maglaya, yaitu :
1. Keluarga adalah unit pokok dan dasar dari masyarakat, karena masyarakat terbentuk dari kumpulan beberapa keluarga yang berkumpul menjadi satu dibatasi oleh demografi, sosial, budaya dan kepercayaan. Struktur keluarga bisa dalam bentuk keluarga inti atau nuclear family, extanded family, single family dan lain-lain sehingga membentuk suatu komunitas besar yang disebut masyarakat . Budaya dalam keluarga sangat mempengaruhi perawat dalam memberikan perawatan di dalam keluarga. Mengetahui keberagamaan budaya sambil menghindari stereotype dapat memperkaya pengalaman perawat saat melakukan perawatan keluarga pada keluarga yang berbeda, baik itu dari pengalaman atau keyakinan, pengetahuan, praktek dan perilaku dari perawat (Joanna Rowe Kaakinen 2010).
2. Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah, membiarkan dan memperbaiki masalah-masalah kesehatan dalam kelompoknya sendiri. Setiap anggota dalam keluarga tersebut akan saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya, sehingga akan mempengaruhi setiap anggota keluarga tersebut. Pola perilaku keterlibatan keluarga yang luas dapat meningkatkan keikutsertaan keluarga, kontrol perawatan, pertumbuhan dan pembelajaran dalam keluarga (Friedemann et al. 2015). Mengikutsertakan anggota keluarga dalam melakukan perawatan pasien memberikan hasil yang signifikan dalam meningkatkan rasa hormat, kerjasama dan dukungan dari keluarga dibandingkan jika tidak melibatkan anggota keluarga (Mitchell et al. 2009).
3. Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan. Jika salah satu anggota keluarga menderita suatu penyakit misalnya TBC, penyakit tersebut akan mempengaruhi seluruh anggota keluarga. Dampak dari penyakit tersebut terhadap keluarga bukan hanya akan menularkan penyakit tersebut kepada anggota keluarga lain, tetapi akan berpengaruh juga pada aspek psikologi, sosial dan ekonomi dari keluarga tersebut. Struktur, fungsi dan proses keluarga dapat memberikan pandangan yang luas kepada keluarga terutama cara berpikir keluarga, yaitu bagaimana keluarga memperhatikan secara khusus jika salah satu anggotanya mengalami masalah kesehatan (Joanna Rowe Kaakinen 2010).
4. Keluarga tetap sebagai pengambil keputusan dalam melakukan perawatan pasien sebagai individu. Dirawat atau tidaknya salah satu anggota keluarga memerlukan persetujuan anggota keluarga yang lain, apalagi jika keluarga tersebut adalah keluarga besar atau extended family biasanya dalam mengambil suatu keputusan harus melalui musyawarah terlebih dahulu. Orang tua yang menikah memiliki resiko sekitar setengah lebih tinggi untuk dilakukan perawatan di rumah daripada yang tidak menikah, dan yang memiliki setidaknya satu anak atau saudara kandung mengurangi orang tua itu kemungkinan dirawat sekitar seperempat (Freedman 1996).
5. Keluarga adalah penyalur yang efektif karena perawat dapat menjangkau masyarakat hanya melalui keluarga, sehingga kesehatan masyarakat dapat ditingkatkan hanya melalui peningkatan kesehatan keluarga melalui peran serta keluarga. Nilai-nilai yang ada dalam keluarga memperlihatkan keluarga sebagai bagian integral dari tim perawatan kesehatan dan memberikan konsep bahwa keluarga sebagai unit perawatan (Bell 2013)
Bell, J.M., 2013. Family Nursing Is More Than Family.
Freedman, V.A., 1996. Family Structure and the Risk of Nursing Home Admission. , 51( 2), pp. 61–69.
Friedemann, M., Montgomery, R.J. & Maiberger, B., 2015. Family involvement in the nursing home : Family-oriented practices and staff-family relationships Family Involvement in the Nursing Home : Family-Oriented Practices and Staff – Family Relationships. , (September).
Joanna Rowe Kaakinen ed., 2010. FAMILY HEALTH CARE NURSING : Theory, Pactice and Research 4th ed ., Philadelphia: F.A. Davis Company.
Mitchell, M. et al., 2009. Positive Effects of a Nursing Intervention on Family-centered Care in Adult Critical Care. American Journal of Critical Care, 18( 6), pp. 543–552.
5 comments:
Public Health Nursing memang akan efektif dan efisien apabila melibatkan 'keluarga terdekat'.dan didukung oleh komunikasi yang bagus dg petugas.Apakah ada evidence yg p Amndus baca ttg apakah PHN dilakukan oleh perawat saja.atau lebih baik oleh tim dari bebagai profesi?misalnya yg risti iru bumil,gizi buruk .jd perlu diintervensi antar seksi/kolaborasi.n peran manager u membentuk Tim tsb.Tk
Public Health Nursing memang akan efektif dan efisien apabila melibatkan 'keluarga terdekat'.dan didukung oleh komunikasi yang bagus dg petugas.Apakah ada evidence yg p Amndus baca ttg apakah PHN dilakukan oleh perawat saja.atau lebih baik oleh tim dari bebagai profesi?misalnya yg risti iru bumil,gizi buruk .jd perlu diintervensi antar seksi/kolaborasi.n peran manager u membentuk Tim tsb.Tk
Family Health Nursing merupakan salah satu model atau cara yang digunakan oleh perawat untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga. Tentunya pelayanan yang diberikan adalah asuhan keperawatan pada keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Dalam melakukan intervensi, perawat dapat berkerjasama dengan tim kesehatan lainya seperti dokter, ahli gizi, psikolog, fisioterapi, bidan dan lain-lain sesuai dengan kebutuhan klien. Pada prinsipnya kerjasama antar profesi akan memudahkan perawat dalam memecahkan masalah-masalah kesehatan yang dihadapi oleh keluarga.
Pilon, Bonita, Christian Ketel, and Heather Davidson. "Evidence-based development in nurse-led interprofessional teams: How a group of primary care staff began to work together more effectively using a framework for collaborative practice." Nursing Management 22.3 (2015): 35-40. http://dx.doi.org/10.7748/nm.22.3.35.e1332
Excelent...karena referensinya masih seger-seger bahkan ada yang 2015... good job brooo...
Post a Comment